terkadang aku sulit untuk memahami perasaanku sendiri.
bagaimana aku bisa tahu kalau kau sendiri tidak yakin dengan perasaanmu sendiri.
merasakan perasaan seperti ini membuat aku semakin bingung.
menumbuhkan perasaan yang tidak seharusnya tumbuh.
apa kau akan menyalahkanku?
memojokkanku dengan tuduhan tuduhanmu?
kau memang selalu begitu.
datang seenaknya sendiri
pergi meninggalakan rasa ini tanpa bertanggung jawab.
hanya ingin diberi tanpa bisa memberi.
apa menurutmu ini adil?
Rabu, 14 November 2012
Sabtu, 15 September 2012
Seandainya
"seperti putri duyung didongeng itu, kelak aku akan menjadi buih dan membawa mati semua rahasia hatiku. sebut aku pesimis, tapi sudah terlalu lama aku menunggu saat yang tepat untuk keberanian itu. dan selama itu, aku melihat bagaimana benih-benih perasaanmu kepadanya pelan-pelan tumbuh hingga menjadi bunga yang indah.
Aku kalah bahkan jauh sebelum mulai angkat senjata. kau adalah hidupku, tapi bukan untuk kumiliki. kerjap mata indahmu hanya untuk dia selamanya itu tak akan berubah,. meski begitu, kenapa aku tidak berusaha berbalik dan mencari jalan keluar dari bayang-bayangmu?
Jika suatu hari kau menyadari perasaanku ini, kumohon jangan menyalahkan dirimu. mungkin memang sudah begini takdir rasaku. cintaku padamu tak akan pernah melambung ke langit ke tujuh. aku hanya akan membiarkan buih-buih kesedihanku menyaru bersama deburan ombak laut itu. karena inilah pengorbanan terakhirku. membiarkanmu bahagia tanpa diriku.."
berikut sepenggal dari kisah novel yang berjudul "SEANDAINYA" yang dikarang oleh Windhy Puspitadewi.
Aku kalah bahkan jauh sebelum mulai angkat senjata. kau adalah hidupku, tapi bukan untuk kumiliki. kerjap mata indahmu hanya untuk dia selamanya itu tak akan berubah,. meski begitu, kenapa aku tidak berusaha berbalik dan mencari jalan keluar dari bayang-bayangmu?
Jika suatu hari kau menyadari perasaanku ini, kumohon jangan menyalahkan dirimu. mungkin memang sudah begini takdir rasaku. cintaku padamu tak akan pernah melambung ke langit ke tujuh. aku hanya akan membiarkan buih-buih kesedihanku menyaru bersama deburan ombak laut itu. karena inilah pengorbanan terakhirku. membiarkanmu bahagia tanpa diriku.."
berikut sepenggal dari kisah novel yang berjudul "SEANDAINYA" yang dikarang oleh Windhy Puspitadewi.
Langganan:
Komentar (Atom)